Struktur Benih dan Kecambah Tanaman Dikotil dan Monokotil

 Siti Nur Azizah

A42220550

Gol. A

Struktur Benih dan Kecambah Tanaman Dikotil dan Monokotil

A. Apa itu benih ?

        Benih merupakan bagian dari seluruh tanaman untuk budidaya yang sudah melewati tahapan penyeleksian. Benih sendiri mempunyai pengertian ialah merupakan biji tanaman yang diper- gunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki fungsi agronomis (Kartasapoetra, 2003). Didalam tanaman budidaya benih sering disebut dengan biji. Benih diharuskan memiliki kualitas baik karena berpengaruh pada produksi yang maksimum. Benih dengan kualitas baik dan seragam akan menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.

2.     B. Bagaimana cara mengamati struktur benih

        Struktur benih meliputi struktur internal dan struktur eksternal. Struktur internal berkaitan dengan anatomi atau bagian bagian dalam dan bagian embrio. Struktur eksternal yakni berkaitan dengan morfologi bagian yang tampak seperti warna, ukuran, dan lain lain. Benih memliki tiga bagian antara lain kulit benih, tali pusar, dan inti biji. Pada praktikum ini dilakukan pengamatan benih dikotil dan monokotil.

Untuk melakukan pengamatan benih perlu dipersiapkan alat, bahan berserta tahap tahapannya.

Alat yang digunakan antara lain :

1.      Cutter

2.      Telenan

3.      Kaca pembesar

4.      Handphone.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah:

1.      Benih jagung

2.      Benih cabai

3.      Benih padi

4.      Benih tomat

5.      Benih mentimun

6.      Benih kacang panjang

7.      Benih kacang hijau

8.      Benih kacang tanah

9.      Air

 Langkah langkah dalam pengamatan struktur benih antara lain

1.      Rendam benih yang akan diamati dengan air selama 24 jam

2.      Belah benih menggunakan cutter dan diusahakan pada pembelahan agar pas ditengah tengah benih (membujur)

3.      Amati / observasi struktur benih menggunakan kaca pembesar (amati fisik benih pada bagian bagian inti)

4.      Identifikasilah benih benih yang diamati tergolong benih dikotil atau monokotil

5.      Lakukan dokumentasi

 

3.      Hasil pengamatan


1. Benih jagung (Zea mays)



    










   Keterangan 

1. 1. Endosperm

2. 2. Kotiledon

3. 3. Plumula

4. 4. Epikotil

5. 5. Radikula

6. 6. Koleopriza 

7. 7. Koleoptil

8. 8. Kulit benih 


2. 2. Benih Padi (Oryza sativa L)


Keterangan : 

1. 1. Embrio

2. 2. Endosperm

3. 3. kulit benih

3.  Benih Kacang tanah (Arachis Hypogaea L.)

Keterangan : 
1. Kulit Benih 
2. Kotiledon 
3. Plumula
4. Epikotil
5. Hipokotil
6. Radikula

4. Benih Mentimun (Cucumis sativus)
Keterangan : 
1. Radikula
2. Epikotil
3. Plumula
4. Kotiledon
5. Kulit benih
6. Hipokotil 

5. Benih Tomat ( Solanum lycopersicum)
Keterangan : 
1. Radikula 
2. Hipokotil
3. Kotiledon 
4. micropylar Endosperm 
5. Kulit benih 

6. Benih Kacang Hijau (Vigna Radiata)
Keterangan : 
1. Hipokotil 
2. Plumula
3. Epikotil
4. Kotiledon
5. Kulit Benih
6. Radikula 

7. Benih Cabai (Capsicum annuum)
Keterangan : 
1. Radikula 
2. Hipokotil 
3. Kotiledon 
4. Micropylar endosperm
5. Kulit benih

8. Benih Kacang panjang (Vigna Unguilcata)
Keterangan : 
1. Plumula 
2. Epikotil 
3. Hipokotil
4. Kotiledon 
5. Kulit benih
6. Radikula





 Fungsi Bagian Bagian benih : 

1.       Kulit benih

Kult berperan sebagai pelindung bagian dalam benih dan mekanis benih, menghambat masuknya jasad renik ke dalam benih, mengatur kecepatan penyerapan air, mengatur kecepatan masuknya oksigen, karbondioksida, dan gas lain serta mengatur perkecambahan dan menyebabkan dormansi.

2.  Endosperm

    Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio (Sri Mulyani, 2019). Endosperm  berfungsi sebagai penyimpan nutrisi bagi embrio dan kecambah yang masih muda.

3.   Embrio

         Embrio adalah bagian paling vital dari benih. Ini adalah titik awal pertumbuhan tanaman baru. Embrio terdiri dari beberapa struktur, termasuk akar embrionik, tunas embrionik, dan kotiledon (daun kecil yang pertama kali muncul saat tumbuh). Akar embrionik akan tumbuh menjadi sistem akar tanaman, sementara tunas embrionik akan tumbuh menjadi batang dan daun pertama tanaman

                                                                 DAFTAR PUSTAKA

                         Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih – Pengolahan Benih dan Tuntunan                                    Praktikum. Rineka Cipta : Jakarta.




    PERKECAMBAHAN

      a. Pengertian kecambah

Perkecambahan merupakan proses terjadinya pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang bertujuan untuk menghasilkan tumbuhan baru. Faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan antara lain tingkat kemasakan biii, ukuran biji, dormansi, dan penghambat perkecambahan) maupun faktor-faktor luar (air, temperatur, oksigen, dan cahaya).

Awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama tumbuhan berbiji dapat ditandai dengan perkecambahan. Perkecambahan meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi atau fotosintesis (Sudjadi, 2006). Proses perkecambahan dimulai setelah terjadinya imbibisi. Air akan masuk ke dalam biji dan akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga embrio dalam biji akan mengalami pertumbuhan.

 

b. Tipe tipe perkecambahan

1.      Perkecambahan epigeal

Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang dimana kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Penyebab terangkatnya kotiledon ini disebabkan oleh pertumbuhan hipokotil, sedangkan ujung arah ke bawah sudah terambat ke tanah dengan akar akar lateral. Pada tipe epigeal, munculnya radikel diikuti dengan memanjangnya hipokotil, secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah.

2.      Perkecambahan hipogeal

Perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang dimana kotiledonnya tetap berada didalam tanah pada saat masa pertumbuhan. Pada tipe ini munculnya radikula diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledonnya tetap berada pada kulit biji di bawah permukaan tanah.

 

c. Pengamatan struktur benih

Alat :

a.       Tissue

b.      Kaca pembesar

c.       Kamera handphone

Bahan :

a. Sampel kecambah epigeal (kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau, dan kedelai)

b. Sampel kecambah hipogeal (jagung)

c. Air bersih

Prosedur Kerja

a. Cuci akar kecambah hingga bersih

b. Letakkan sampel kecambah pada kertas tissue

c. Amati dan identifikasi bagian-bagian kecambah menggunkaan kaca pembesar

d. dokumentasikan sampel kecambah epigeal/hipogeal menggunakan kamera handphone sebagai dokumentasi

Ø  Hasil pengamatan

1.      Kecambah Epigeal

a.       Kacang tanah

                    


Keterangan :

      1. Radikula : sebagai tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyuplai bahan bahan makanan untuk diproses pada bagian tanaman lainnya
      2. Hipokotil : batang penghubung antara kotiledon dengan radikula
      3. Kotiledon : bagian biji paling besar yang berisi cadangan makanan untuk embrio
      4. Epikotil : sebagai pengatur pertumbuhan batang
      5. Daun sejati : tempat terjadinya fotosintesis yang menghasilkan gula dan diubah menjadi energi


b. kacang panjang 


Keterangan : 

  1. Radikula : sebagai tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyuplai bahan bahan makanan untuk diproses pada bagian tanaman lainnya
  2. Hipokotil : batang penghubung antara kotiledon dengan radikula
  3. Kotiledon : bagian biji paling besar yang berisi cadangan makanan untuk embrio
  4. Epikotil : sebagai pengatur pertumbuhan batang
  5. Daun sejati : tempat terjadinya fotosintesis yang menghasilkan gula dan diubah menjadi energi


c. kacang hijau 


Keterangan : 

  1. Radikula : sebagai tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyuplai bahan bahan makanan untuk diproses pada bagian tanaman lainnya
  2. Hipokotil : batang penghubung antara kotiledon dengan radikula
  3. Kotiledon : bagian biji paling besar yang berisi cadangan makanan untuk embrio
  4. Epikotil : sebagai pengatur pertumbuhan batang
  5. Daun sejati : tempat terjadinya fotosintesis yang menghasilkan gula dan diubah menjadi energi

d. kedelai 

Keterangan :

  1. Radikula : sebagai tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyuplai bahan bahan makanan untuk diproses pada bagian tanaman lainnya
  2. Hipokotil : batang penghubung antara kotiledon dengan radikula
  3. Kotiledon : bagian biji paling besar yang berisi cadangan makanan untuk embrio
  4. Epikotil : sebagai pengatur pertumbuhan batang
  5. Daun sejati : tempat terjadinya fotosintesis yang menghasilkan gula dan diubah menjadi energi

2. Perkecambahan hipogeal 

1. Jagung 


Keterangan : 
  1. Radikula : sebagai tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyuplai bahan bahan makanan untuk diproses pada bagian tanaman lainnya
  2. Kotiledon : bagian biji paling besar yang berisi cadangan makanan untuk embrio
  3. Endosperm : sebagai jaringan penyimpan yang memberi nutrisi untuk embrio dan kecambah muda
  4. Koleoptil : membantu perkecambahan benih dengan merobek kulit benih saat tumbuh
  5. Daun sejati : tempat terjadinya fotosintesis yang menghasilkan gula dan diubah menjadi energi


 

DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi B. 2006. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yoryakarta

Komentar

Postingan Populer